QALQALAH
secara harfi/harfiyah (bahasa)
artinya getaran, mantul atau membal. Pengertian qalqalah secara istilah
ialah memantul/getaran suara ketika membaca kalimat (lafal) yang
terdapat huruf berharakat sukun asli (asli mati) atau sukun karena waqaf
/diwaqafkan.
Huruf qalqalah ada lima yaitu قَطْبُ جَدٍ ( ق , ط , ب , ج , د )
Pembagian dan hukum bacaan qalqalah
Bacaan qalqalah terbagi menjadi dua macam, yaitu;
a. Qalqalah sugra
Disebut bacaan qalqalah sughra apabila salah satu Ba’, Jim , Dal, Tha’ dan Qaf
benar-benar bersukun asli (asli mati) atau bersukun di tengah. Cara membacanya
menekan kuat mahraj huruf dari huruf qalqolah yang bersukun tersebut sehingga
lafadnya memantul dengan kuat dan jelas.
b. Qalqalah kubra
Disebut bacaan qalqalah Kubra apabila salah satu Ba’, Jim, Dal,Tha’ dan Qaf
dalam keadaan bersukun karena di waqafkan (dihentikan) dan bersukun diakhir
kata. Cara membacanya menekan kuat mahraj huruf dari huruf qalqolah yang
bersukun tersebut sehingga lafadnya memantul dengan lebih berkumandang dan
lebih jelas.
TAFKHIM DAN TARQIQ
Ulama Tajwid menjelaskan
tiga hal yang harus di Tafkhim dan Tarqigkan yaitu:
Ø Huruf-huruf Isti'la'
Ø Lafadh
Jalalah
Ø Huruf Ro'
Penjelasan:
I.Huruf-huruf Isti'la'
Huruf-huruf isti’la yaitu huruf-huruf
yang terjadi dengan menaikkan sebagian besar lidah kelangit-langit sewaktu
melafadzkannya.
Hurufnya ada 7, yang tergabung dalam kalimat: خُصَّ
ضَغْطٍ قِظْ ~ khush-ṣha ḍhaghṭin qiz, yaitu kha' (خ), ṣhad (ص), ḍhad (ض),
ghayn (غ), ṭho' (ط), qaf (ق), dan za' (ظ).
Semua huruf Isti'la' harus "DIBACA
TAFKHIM".
Pembacaan Tafkhim pada huruf Isti'la' ada dua
tingkatan:
A. Tingkatan Tafkhim yang kuat.
B. Tingkatan Tafkhim yang lebih ringan.
Penjelasan :
A.
Tingkatan Tafkhim yang kuat.
1. Fathah, contoh صِرَاطَالَّذِينَ,غَيْرِلْمَغْضُو
2.
Dhommah, contoh لْمَغْضُو, يُنْفِقُونَ, قُلُو
3. Sukun,
Jika sebelumnya huruf berharakot fathah atau
dhommah, contoh لْمَغْضُو,
مُصْلِحُونَ
B.
Tingkatan Tafkhim yang lebih ringan.
Tingkatan
Tafkhim yang lebih ringan, ketika huruf-huruf Isti'la' ini berharakat ;
1. Kasroh, contoh قِيلَ لَهُمْ, طِينِهِمْ, يُبْصِرُونَ
2.
Sukun, dimana huruf sebelumnya berharakot kasrah,
contoh
مِصْرًا, وَلَقَدِاصْطَفَيْنَاهُ
3. Nun
mati atau tanwin bertemu dengan huruf Isti'la' kecuali ghain dan kha, يُنْصَرُو
, لُواانْظُرْ , مِنْ قَبْلِهِمْ , أَنْ طَهِّرَ
Sebaliknya,
seluruh huruf Istifal harus "DIBACA TARQIQ", kecuali Ro', dan Lam
(Pada Lafadz Jalalah).
II. Lafadz Jalalah
Yang dimaksud dengan
lafadz Jalalah adalah kalilmat
الله.
Al-Jalalah artinya adalah Kebesaran atau
Keagungan.
A. Lafadz Jalalah dibaca Tafkhim apabila keadaannya sebagai berikut;
1.
Berada di awal susunan kalimat, atau disebut mubtada', contoh ;
.
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
(Al-Baqorah 255)
اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ
ۚ (QS. An-Nur: 35)
2.
Bila Lafadz Jalalah berada setelah huruf berharakat fathah, contoh,
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (QS. Al-Ikhlas:1)
3.
Bila lafadz Jalalah berada setelah huruf berharakat dhommah, contoh ;
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ (QS. Al-fath:29)
نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (QS. Al-Humazah:6)
B.
Lafadh Jalalah Dibaca Tarqiq (Dibaca Tipis)
Menurut
istilah ialah mengucapkan dengan menarik bibir sedikit mundur sehingga menjadi
agak meringis.
Bacaan tarqiq manakala Lafadz Jalalah terletak
sesudah harakat kasrah.
Contoh: بِسْمِ ا للهِ~
Bismillah ; وَ ِلله~ Walillah
Tetapi Huruf Lam yang bukan pada Lafadz Jalalah,
baik didahului huruf yang bertanda baca kasrah, fathah maupun dommah, tetap
harus di baca tarqiq atau di baca tipis.
III. Hukum Ro'
A. Ro' dibaca Tafkhim apabila keadaannya sebagai
berikut,
1.
Berharokat fathah contoh, رَبِّ
الْعَالَمِينَ (Al-Fatihah 1)
2.
Berharokat dhommah. contoh, نَ كَفَرُوا (Al-Baqarah: 6)
3. Ro'
sukun, sebelumnya berharakat fathah, contoh, فِي الْأَرْضِ (Al-Baqarah: 11)
4. Ro'
sukun sebelumnya berharokat dhommah,contoh, تُرْجَعُونَ (Al-Baqarah: 28)
5. Ro'
sukun sebelumnya hamzah washol, contoh, ارْجِعِي(Al-Fajr:28)
6. Ro'
sukun sebelumnya huruf berharokat kasrah dan sesudahnya huruf Isti'la' tidak
berharokat kasrah dan berada dalam satu kata, contoh ﻣِﺮْﺻَﺎﺪ
7. Ro'
sukun karena waqaf, sebelumnya huruf harokat fathah, contoh, الْكَوْثَرَ (Al-Kautsar: 1)
8. Ro'
sukun karena waqaf, sebelumnya huruf harokat dommah, contoh : التَّكَاثُرُ
(At-Takaatsur: 1)
9. Ro'
sukun karena waqaf, sebelumnya alif, contoh : الْأَنْهَارُ ۖ ,أَصْحَابُ
النَّارِ (Al-Baqarah: 39,
11)
10. Ro'
sukun karena waqaf, sebelumnya wawu, contoh : فِي الْقُبُورِ
& فِي الصُّدُورِ (Al-'Aadiyaat:9
dan 10 )
11. Ro'
sukun karena waqaf, sebelumnya huruf mati dan didahului oleh huruf fathah, contoh:
وَالْفَجْرِ (Al-Fajr:1)
, وَالْعَصْر (Al-'Ashr:
1),
12. Ro'
sukun karena waqaf, sebelumnya huruf mati dan didahului oleh huruf
dhommah, contoh : خُسْرٍ (Al-'Ashr: 2)
Catatan:
Huruf berbaris kasrah ‘aridhah ( kasrah
yang bukan aslinya), yaitu seperti kasrah yang ada pada hamzah dari sebagian
fi’il amr. Hamzah tersebut. dinamakan Hamzah washal, karena bila
diwashalkan/disambung, hamzah itu hilang.
Contoh:
فَارْجِعُوْا disambung اِرْجعُوْا
وَارْفَعُوْا disambung
اِرْفَعُوْا
B.
Ro' Yang boleh dibaca Tafkhim atau Tarqiq :
1. Ro'
sukun sebelumnya berharokat kasrah dan sesudahnya huruf Isti'la' berharokat
kasroh, contoh: فِرْ قٍ
Lafadz
فِرْ قٍ dibaca tebal
karena ro’ sukun bertemu dengan huruf Isti’la’. Dibaca tipis
karena huruf isti’la’ (qof) berharokat kasroh.
2. Ro'
sukun karena waqaf, sebelumnya huruf Isti'la' sukun yang didahului dengan
huruf berharokat kasroh, contoh القِطْرِ dan مِصْرَ
Untuk
lafadz مِصْرَ ketika washol
maka ro’ dibaca dengan tebal, sedangkan lafadz القِطْرِ dibaca tipis sebab berharokat kasroh.
C.
Ro' Yang Dibaca Tarqiq
1. Ro’
yang berharokat kasroh, contoh : كَافِرِيْنَ
2.
Ro’ sukun, sebelumnya berharokat kasroh dan sesudahnya bukan huruf
Isti’la dalam satu kata’, contoh : وقَالَ فِرْعَوْنُ
atau
Ro’ sukun, sebelumnya berharokat kasroh dan sesudahnya huruf
Isti’la tidak dalam satu kata’, contoh : ولاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ
3.
Ro’ sukun karena waqof sebelumnya huruf kasroh atau ya' sukun, contoh:
السَّرَا ئِرْ , عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
4. Ro’
sukun karena waqof sebelumnya bukan huruf Isti'la' dan sebelumnya
didahului oleh kasroh , contoh باِ لسِّحْرِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar